Pages

Jumat, 17 Oktober 2014

Writing is Healing


I'm not always happy. I don't have smiley face all the time. Sometimes I'm crying too. Feeling sad, disappointed, tired, upset, exhausted and another bad feeling. There’s a time when life doesn’t goes my plan or my hope. And there's a day when I face bad or sad situation that hurts my heart badly.

Saya percaya ungkapan 'Time will heal the pain.' Tapi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk 'heal the pain' itu yang jadi masalah. Bisa jadi sangat lama. Dan rasanya menyesakkan kalo harus merasakan 'bad or sad feeling' dalam waktu yang saya tidak tau entah sampai kapan. Okeh, sepertinya harus cari cara agar bisa cepat move on dan let it go.

Saya coba menulis. Saya tulis semua yang saya rasakan. Kesedihan, sakit hati, rasa kehilangan, apapun itu yang terasa menyesakkan dan memberatkan hati saya tulis semua. Kadang sampai berurai air mata saking sedihnya. Pelan-pelan saya merasa lega. Hati saya terasa lapang dan ringan. Sedih, sakit hati, kehilangan memang tidak pergi begitu saja. Tidak langsung ajaib hilang dari ingatan seperti orang amnesia. Masih saya rasakan. Tapi tidak lagi menyesak di dada. Saya jadi bisa move on dan pelan-pelan menerima bahwa kenyataan yang terjadi kadang tidak seindah keinginan dan harapan. Mulai bisa menerima bahwa yang baik menurut saya belum tentu terbaik menurut Allah. 


Life is a choice. Even if I feel stuck in a bad or sad situation, I still have option to choose. I can choose to deal it with bad mood, which is I know for sure will make it worse, or I can deal it with patience and full of hope. Just remember, there are always reasons to be grateful.


Some people say writing is healing. I agree. It works for me.


Tidak ada komentar: