Pages

Senin, 08 Juli 2013

My Wedding Journey

Bagi saya menikah adalah sebuah hal besar. It’s a big step and a lifetime commitment. Dimana sekali melangkah saya tidak bisa mundur. Mungkin bisa sih, tapi saya tidak mau. Saya ingin menikah sekali seumur hidup sampai maut memisahkan.

Banyak sekali pertimbangan yang saya ambil sebelum saya memutuskan untuk menikah. Saya tidak mau salah dan menyesal dikemudian hari. Saya membayangkan kelak setelah menikah saya akan menghabiskan sisa hidup saya dengan orang asing selain orang tua dan keluarga besar saya. Horor sekali kalau saya sampai menikah dengan orang yang salah.

Menikah bukanlah sebuah pelarian dari masalah. Melainkan tahapan baru dalam kehidupan. Ada ladang pahala di sana. Menjadi istri yang patuh pada suami dan ibu yang penyayang bagi anak2 adalah cara terindah untuk mendapatkan pahala Allah. Amazing. Tanpa diminta pun saya akan melakukannya dengan sukarela.

Dalam pernikahan, ada kalanya kami berbeda pendapat. Itu hal biasa, karena kami memang dua pribadi yang berbeda. Yang luar biasa adalah ketika kami mempunyai keinginan yang sama untuk saling mendengarkan dan saling memahami. Komunikasi memang yang paling utama. Kadang ada juga air mata. But it’s ok. Itu hanya selingan. Ada banyak hikmah yang bisa diambil dari setiap tetes air mata.

Setelah menikah saya tidak perlu merubah kepribadian. Yang diperlukan hanya penyesuaian. It’s ok. Toh skala prioritas saya juga berubah. It’s not about me now, it’s about us as a family. It’s our journey now. 

Tidak ada komentar: