Pages

Kamis, 16 Oktober 2014

Me as a Mother #2 -working mom-


Sejak kecil ibu selalu mendoktrin saya untuk kuliah, meraih gelar sarjana dan bekerja. Kayaknya sih, itu impian ibu yang tidak tercapai dan akhirnya menjadi impian saya. Alhamdulillah semuanya tercapai. Sebagai anak saya sudah bisa memenuhi salah satu keinginan ibu. 

Jauh di lubuk hati saya yang terdalam, saya juga mempunyai impian sendiri yang lebih sederhana. Saya selalu ingin mempunyai anak dan menjadi ibu yang baik untuk mereka. Alhamdulillah sudah tercapai juga. Allah sudah menganugerahi saya dua anak yang insya Allah sholeh dan sholehah. Aamiin. Am I a good mother? Entahlah, biar anak-anak saya yang menilai. So here I am, a working mom.

Akhir-akhir ini di media social banyak dibahas working mom vs stay at home mom. Saya lebih memilih menjadi working mom dengan banyak pertimbangan. Salah satunya adalah untuk menyenangkan ibu. #2 suami saya mengijinkan. #3 saya tidak cukup hebat untuk menjadi stay at home mom. #4 saya merasa lebih menyayangi anak-anak saya ketika saya bekerja. Coz I miss them a lot while I'm working. #5 saya bisa browsing dan belajar banyak tentang parenting di sela-sela pekerjaan. #6 bekerja adalah 'me time' buat saya :D #7 saat bekerja saya bisa meluangkan waktu untuk menulis di blog. #8 saya jadi punya banyak teman dengan bekerja. #9 bekerja adalah ibadah. #10 dengan bekerja, saya merasa bisa lebih bersyukur. #11 last but not least, tidak bisa dipungkiri, I need the sallary :D #12 etc..etc. . .

I'm a working mom, not a career woman. Buat saya ada perbedaan besar diantara keduanya. Lebih ke prioritas sih. Kalo working mom atau ibu yang bekerja prioritas utamanya adalah keluarga. Sedangkan career woman, lebih ke wanita bekerja yang mengejar karir. Hehee...itu sih menurut saya. Bukan berarti saya nggak serius dalam bekerja ya, tapi lebih mengerem dalam mengejar jenjang karir. Saya nggak pernah minat untuk mengambil S2. Not at all. Saya tidak cukup hebat untuk bisa membagi waktu, pikiran dan perhatian antara keluarga, pekerjaan dan sekolah. Saya rela kalopun sampai pensiun cuma stuck di level pelaksana. It's ok. Toh sebagai PNS tiap empat tahun ada kenaikan pangkat berkala. Mentok di golongan IV/d pun saya nggak keberatan. Yang penting saya bisa pulang on time dan masih punya banyak waktu dan full attention untuk keluarga. 

Kelak ketika anak-anak saya mulai beranjak dewasa dan mempunyai kesibukan masing-masing pun, saya tetap tidak ingin menyibukkan diri dengan pekerjaan. Saya malah ingin belajar memasak, menjahit, crafting atau apa lah. We'll see. Buat bekal pensiun juga. Someday, ketika anak-anak saya mulai jarang di rumah, entah karena sekolah, kuliah, bekerja, atau bahkan karena sudah berumah tangga, saya ingin punya kegiatan yang menyenangakan, hobi, kesenangan, kesibukan, apa lah namanya, agar saya tidak merenung menatap hp menunggu kabar dari mereka. Saya ingin tetap bisa survive, ketika anak-anak tidak lagi bergantung sepenuhnya pada saya. Someday, they'll have their own life and I have to let them go. Huwaa..membayangkannya saja jadi pengen mewek.

I'm a working mom, and I'm happy.



                                                      



Tidak ada komentar: