Pages

Kamis, 28 Agustus 2014

Mengikhlaskan ibu

Sejatinya, yang paling dibutuhkan ibu saat ini bukanlah air mata saya. Apalagi tangis kehilangan dan penyesalan. Yang paling dibutuhkan ibu saat ini adalah doa dan keikhlasan saya.

Ibu meninggal hari Rabu tanggal 23 Juli 2014, 2 bulan 1 hari setelah Aya lahir. Cucu perempuan pertama yang sudah lama dinanti oleh ibu. Ibu sangat bahagia dengan kehadiran Aya. Apalagi Aya paling gendut diantara bayi2 seusianya. Binar-binar kebahagiaan tampak jelas di mata Ibu tiap kali memandang Aya. Apalagi jika ada yang memuji Aya. 

Aya sempat menemani Ibu selama 38 hari, sampai akhirnya saya kembali ke Surabaya. Tiap kali telphon Ibu selalu menanyakan kabar Aya, seraya tak sabar menanti lebaran dan melihat Aya memakai rok lucu-lucu hadiah dari kerabat yang menjenguk Aya. Ternyata Allah berkehendak lain, Ibu meninggal 5 hari sebelum lebaran hingga  tak sempat bertemu Aya lagi.

Semasa hidupnya, Ibu sering berucap ingin berpulang dalam keadaan husnul khotimah, cepat dan tidak ingin menjadi beban bagi yang ditinggalkan. Ibu mengalami kecelakaan sepeda pada hari Selasa pagi tanggal 22 Juli 2014. Kepalanya terbentur hebat dan mengakibatkan pendarahan di otak. Sorenya Ibu dioperasi. Saya sempat bertemu Ibu pasca operasi di ruang ICU. Hanya sebentar. Saya hanya bisa menyampaikan bahwa saya datang bersama Aya. Setelah itu saya keluar sambil menahan tangis. Tangan dan kaki saya mulai mati rasa. Hanya Allah yang menguatkan saya. Besok paginya, tepat jam 7 pagi ibu berpulang ke rahmatulloh. Insya Allah, keinginan Ibu semasa hidupnya diijabah. Aamiin.

Rabb, sungguh tak pantas jika hamba mendustakan nikmatMu dan bertanya kenapa. Apalagi berandai-andai jika yang terjadi adalah sebaliknya. Allah, ampunilah hambaMu untuk setiap tetes air mata yang kadang masih membasahi pipi. Sungguh, saat ini pun Engkau tengah memberikan yang terbaik untuk ibu dan kami semua yang ditinggalkan. If happiness is everytime I thank God, then I have to reach it, begin with say Alhamdulillah. 

Alhamdulillah ya Allah, untuk setiap kebahagiaan, kesempatan, anugerah, doa yang diijabah, keluarga yang penuh kasih, kerabat yang baik, dan semua nikmat duniawi yang telah Kau berikan pada Ibu semasa hidupnya, dan pada kami semua yang ditinggalkan. Ampunilah semua dosa-dosa kami, dan terimalah Ibu di tempat yang terindah di sisiMu. Aamiin.

Allah, aku berserah kepadaMu. Aku percaya semua terjadi atas ridhoMu, dan itu pasti yang terbaik untuk kami semua. Dan yang terbaik saat ini adalah, mengikhlaskan Ibu.





Cahaya Alfaraisya


Kami memanggilnya Aya. Putri kedua kami yang juga cucu perempuan pertama dari orang tua saya. Lahir pada hari Kamis tanggal 22 Mei 2014 tepat pukul 23.00 WIB. Panjang 50 cm dengan BB 3,8kg. Rambutnya hitam dan lebat. Pipinya chubby dan pahanya montok, sangat menggemaskan.