Beberapa waktu yang lalu ada teman saya yang posting tentang riba di facebook. Setelah membaca tentang hukum riba saya jadi ngeri sendiri. Ternyata dosa riba sangat besar dan sudah seharusnya dihindari. Padahal riba dekat sekali dengan kehidupan saya. Bahkan sudah menjadi bagian dari hidup. Astaghfirullah. Gaji saya dibayarkan lewat payroll melalui rekening bank. Rumah pembayarannya melalui KPR bank konvensional. Bahkan saya memiliki asuransi atas nama saya dan kedua anak saya yang merupakan produk asuransi konvensional.
Selanjutnya saya mulai browsing tentang keuangan syariah dan produk-produk syariah yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan saya. Dari yang saya baca di sini, asuransi yang saya ikuti tersebut hukumnya haram dan mengandung riba. Padahal niat saya mengikuti asuransi itu sebagai jaminan pendidikan anak-anak saya di masa depan. Kalo asuransinya saja haram, bagaimana dengan dana yang kelak saya terima? Saya mulai diskusi dengan suami yang ternyata juga mengalami kegelisahan yang sama. Dengan mengikuti asuransi, seolah-olah saya meragukan janji Allah. Bukankan Allah sudah menjamin rizki untuk tiap-tiap umat-Nya seperti yang tertulis di ayat berikut:
"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)" (QS. Hud: 6)
Saya dan suami pun sepakat untuk pelan-pelan mengurangi riba dalam kehidupan kami. Langkah paling awal yang bisa diambil adalah menutup semua asuransi. Tentunya saya akan mengalami kerugian secara finansial dari premi yang sudah saya setorkan. Bukan masalah yang berarti. Apalah artinya kerugian yang saya alami sekarang di dunia dengan kerugian yang saya alami di akhirat jika saya meneruskan asuransi ini. Langkah berikutnya adalah membuka rekening baru di bank syariah. Saya memindahkan tabungan saya ke bank syariah dan mulai belajar tentang produk-produk syariah bank tersebut.
Saya masih sangat awam dengan keuangan syariah dan perlu banyak belajar. Untuk berhenti total menggunakan bank konvensional saat ini masih sulit buat saya. Semoga satu langkah kecil ini bisa membawa kebaikan untuk saya dan keluarga di masa depan. Aamiin. Wallahu alam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar