Pages

Kamis, 23 Juli 2015

Setahun Kepergian Ibu


Hari ini, tepat setahun yang lalu ibu meninggal. Rasanya baru kemarin saya bertemu ibu untuk yang terakhir kalinya. Saat saya pamitan mau kembali ke Surabaya. Semua masih tergambar dengan jelas di ingatan saya. Setelah kepergian ibu, seperti ada lubang di hati saya yang belum bisa tertutup sampai sekarang. Seolah ada yang hilang. Setiap pulang ke rumah, banyak sekali kenangan tentang ibu yang terlintas di ingatan saya.

Lucunya, (lebih tepatnya sedihnya) setelah kepergian ibu saya jadi lebih memahami pemikiran dan beberapa tindakan ibu selama ini. Saya jadi mengerti kenapa ibu panik ketika bapak memutuskan ikut program pensiun dini 5 tahun sebelum masa kerjanya berakhir. Tepat saat saya masuk kuliah. Saya saat itu, bahkan sampai saat ibu masih ada pun, menganggap bahwa ibu terlalu berlebihan.

Ternyata banyak sekali perjuangan dan kerja keras ibu selama hidupnya yang tidak saya mengerti. Semua agar kami bisa bertahan dan hidup berkecukupan pasca bapak pensiun. Dan saya, tidak ada kontribusi apa pun. Saya hanya kuliah seperti mahasiswa kebanyakan tanpa prestasi yang membanggakan. :'(

Saya juga jadi mengerti betapa paniknya ibu ketika saya tak kunjung menikah dan memiliki pekerjaan yang mumpuni. Tentunya tak mudah ketika seringkali menghadapi pertanyaan 'Kapan ?' yang seringkali memojokkan. Dan tak jarang menyakitkan. Yeah it wasn't easy and made frustated at the end. Terutama saat lebaran. Saat bertemu banyak orang di saat yang bersamaan. Fiuuuhh..*lap keringat*

Di akhir cerita, alhamdulillah akhirnya saya diterima menjadi PNS dan selang beberapa bulan kemudian menikah. Itu artinya, beban ibu sedikit berkurang. Selang beberapa bulan setelah saya menikah, kakak saya pindah menempati rumah barunya. Satu persatu doa ibu diijabah. Dua bulan sebelum ibu meninggal, Allah menganugerahi saya anak perempuan yang juga cucu perempuan pertama di keluarga saya. InsyaAllah ibu bahagia. Aamiin.

Lebih bijak rasanya mengingat ibu yang bahagia daripada menghitung apa yang belum bisa saya berikan atau lakukan untuk ibu. Pada akhirnya yang dibutuhkan ibu saat ini adalah doa yang tidak terputus dari kami semua yang mencintainya. Dan yang bisa saya lakukan adalah terus berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Karena setiap kebaikan yang saya lakukan, tentu ada doa dan didikan ibu di masa lalu. Semoga bisa menjadi amalan yang tidak terputus untuk ibu. Aamiin.



Tidak ada komentar: