Setiap kali ada masalah, hal-hal di luar rencana, pekerjaan yang
tiba-tiba menumpuk, orang-orang yang tidak sepaham, kejadian yang tidak
menyenangkan, hingga hidup mulai terasa berat untuk dijalani, saya berasumsi
bahwa Allah sedang menegur saya untuk lebih mendekat padaNya. Memohon ampun pada
Allah, karena ketika saya mulai merasa seperti itu berarti saya mulai ‘jauh’
dari Allah. Ketika saya mulai mengeluh, berarti rasa syukur saya mulai
berkurang. Itu artinya, semakin jauh juga saya dari perasaan bahagia. Coz
happiness is everytime I thank God.
Allah, aku berlindung kepadaMu, dari hal-hal, pikiran dan perbuatan yang bisa membuat aku gundah, resah, hingga mengurangi rasa syukurku kepadaMu. Aku berlindung kepadaMu dari rasa kufur, keluh kesah, amarah, sakit hati, perasaan dendam dan semua hal yang bisa membutakan hati dan pikiranku dari semua nikmatMu kepadaku. Allah, Engkaulah sebaik-baik penolong dan sebaik-baik pemberi kekuatan.
Sabar, ikhlas, perasaan bersyukur, memang tidak bisa didapat
secara instan. Tidak pula selamanya melekat kalo saya tidak pernah maintain.
Fiuuh, itu yang terkadang saya lupa. Hingga Allah harus mengingatkan saya
dengan caraNya yang istimewa. Kalo sudah begitu, saya mulai membaca lagi tulisan
lama saya untuk merefresh pikiran saya. Membaca surat Ar Rohman, bersyukur, dan
yang paling utama berdoa.
‘Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina’ (QS. Gafir –
40: 60).
Hidup ini indah. Tidak diragukan lagi. Semua tergantung dari cara pandang saya. Mungkin
Allah menghendaki saya untuk lebih kuat dan bijak dalam menjalani hidup. Hingga
Allah seringkali mengingatkan saya untuk senantiasa mengingatNya.
Yeah....practise makes perfect. Sepertinya saya harus lebih sering bersyukur dan mengingat Allah sebelum Allah mengingatkan dan atau memanggil saya. Maha Besar Allah dengan segala firmanNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar