Sedikit
terkejut awalnya. Sejak awal saya memang tidak berniat menunda kehamilan. Hanya
saja tadinya saya berharap akan hamil lagi setelah Arka 2 tahun. Tepat setelah
asinya selesai. Ternyata Allah punya rencana lain, karunia itu datang lebih
cepat. Masuk bulan kedua saya mengalami morning sickness yang jauh lebih
dahsyat dari kehamilan saya yang pertama. Tidak hanya sekedar mual dan muntah,
tapi juga nyeri dan panas di ulu hati. Benar-benar tidak nyaman.
Kadang-kadang saya terbangun di tengah malam karena mual yang tidak tertahankan. Saya antisipasi dengan minum air putih yang banyak untuk mengurangi rasa sakit ketika muntah. Semua makanan yang masuk sebagian besar hanya numpang lewat saja. Berat badan saya sampai turun 7 kg dalam waktu 2 bulan. Bahkan saya sempat merasa belum siap menjalani kehamilan karena harus mengalami mual dan pusing sepanjang hari. Saya berusaha keras untuk bisa menerima dan menjalani semuanya dengan ikhlas. Saya tau banyak sekali yang bisa saya syukuri dari kehamilan saya ini. Baru membayangkan akan mempunyai bayi saja sudah membuat saya sangat bahagia. Tapi tetap saja saya merasa berat untuk menjalani hari demi hari sampai fase mual dan muntah ini berlalu. Benar-benar drama :'(
Saya sudah mencoba beberapa obat anti mual yang dulu pernah saya konsumsi dan berhasil saat kehamilan pertama. Tapi hasilnya nihil. Rasa mual dan panas di ulu hati tetap saya rasakan. Tidak ada pilihan yang lebih baik selain menerima dan menjalaninya dengan ikhlas dan sabar. Hanya saja level kesabaran dan keikhlasan saya belum setinggi itu. Kadang-kadang saya masih saja berkeluh kesah pada suami. Bahkan menangis kalau sudah tidak tahan.
Pada hari Senin tanggal 11 November 2013, tepat kehamilan 11 minggu saya mengalami flek yang menurut dokter istilahnya ancaman keguguran. Saya merasa sangat bersalah. Pada Allah, dan pada calon bayi saya. Seolah Allah berkata pada saya, ‘Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan ?’ (Q.S. Ar Rohmaan – 55: 13). Allah telah memberi saya karunia yang begitu indah, namun saya malah merasa belum siap dan kurang menjaga diri. Alhamdulillah, semua baik2 saja. Allah masih memberikan saya kesempatan untuk lebih menjaga kandungan saya.
Kadang-kadang saya terbangun di tengah malam karena mual yang tidak tertahankan. Saya antisipasi dengan minum air putih yang banyak untuk mengurangi rasa sakit ketika muntah. Semua makanan yang masuk sebagian besar hanya numpang lewat saja. Berat badan saya sampai turun 7 kg dalam waktu 2 bulan. Bahkan saya sempat merasa belum siap menjalani kehamilan karena harus mengalami mual dan pusing sepanjang hari. Saya berusaha keras untuk bisa menerima dan menjalani semuanya dengan ikhlas. Saya tau banyak sekali yang bisa saya syukuri dari kehamilan saya ini. Baru membayangkan akan mempunyai bayi saja sudah membuat saya sangat bahagia. Tapi tetap saja saya merasa berat untuk menjalani hari demi hari sampai fase mual dan muntah ini berlalu. Benar-benar drama :'(
Saya sudah mencoba beberapa obat anti mual yang dulu pernah saya konsumsi dan berhasil saat kehamilan pertama. Tapi hasilnya nihil. Rasa mual dan panas di ulu hati tetap saya rasakan. Tidak ada pilihan yang lebih baik selain menerima dan menjalaninya dengan ikhlas dan sabar. Hanya saja level kesabaran dan keikhlasan saya belum setinggi itu. Kadang-kadang saya masih saja berkeluh kesah pada suami. Bahkan menangis kalau sudah tidak tahan.
Pada hari Senin tanggal 11 November 2013, tepat kehamilan 11 minggu saya mengalami flek yang menurut dokter istilahnya ancaman keguguran. Saya merasa sangat bersalah. Pada Allah, dan pada calon bayi saya. Seolah Allah berkata pada saya, ‘Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan ?’ (Q.S. Ar Rohmaan – 55: 13). Allah telah memberi saya karunia yang begitu indah, namun saya malah merasa belum siap dan kurang menjaga diri. Alhamdulillah, semua baik2 saja. Allah masih memberikan saya kesempatan untuk lebih menjaga kandungan saya.
Banyak
sekali hal2 indah dan pelajaran berharga yang saya dapat dari kehamilan saya
saat ini. Saya dan Arka berhasil melewati ‘weaning with love’ tepat sebulan
sebelum ulang tahun Arka yang kedua tanggal 25 November 2013. Dengan full support dari suami tentunya.
Suami juga langsung mengambil alih semua pekerjaan rumah tangga, menemani Arka
bermain dan menyiapkan kebutuhan Arka selama di rumah. Tugas saya selama di
rumah hanyalah istirahat dan menjaga kehamilan saya dengan bahagia. Arka sudah
jarang bermanja-manja lagi pada saya. Bahkan Arka terlihat lebih mandiri dan
makin pintar. Sesekali saat kangen Arka memeluk dan menciumi saya.
Jalan
empat bulan morning sickness saya mulai berkurang. Saya mulai bisa makan dengan
nikmat. Berat badan saya juga mulai naik. Jalan lima bulan saya makin enjoy
dengan kehamilan saya. Saya mulai bisa membuatkan suami secangkir kopi,
menemani Arka bermain, bahkan sesekali jalan ke hypermarket dan taman flora.
I feel so blessed. Saya merasakan ada banyak cinta dan perhatian buat
saya. Dari keluarga besar, teman-teman kantor, dan yang paling utama dari suami
dan Arka. Semakin hari saya merasakan cinta suami dan Arka semakin besar pada
saya dan janin di kandungan saya. Bahkan Arka seringkali mencium perut saya
dan memanggil ‘adiiiiik’. So touching.
I’m so happy now. And I know I will be happier every each day tomorrow, with my lovely family. So much love and happiness to share. Nothing
to say but many thanks to Allah who make it happen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar