Pages

Selasa, 12 November 2013

Belajar Antri Pada Anak



Gambar dari mobavatar.com


Artikel ini saya copas dari sini. Isinya menarik dan menurut saya pantas dijadikan pembelajaran.

'Seorang guru di Australia pernah berkata: "Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai MATEMATIKA. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai MENGANTRI."

Sewaktu ditanya: "Mengapa? Karena yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya!"

Inilah jawabannya:
  1. "Karena hanya perlu waktu 3 bulan secara intensif untuk melatih anak bisa MATEMATIKA. sementara perlu waktu 12 tahun atau lebih untuk melatih anak agar bisa MENGANTRI dengan baik dan benar.
  2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika, kecuali TAMBAH, KALI, KURANG dan BAGI.
  3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari siswa yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan matematika. Sebagian dari mereka akan menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan matematika.
Sementara......
Semua murid dalam satu kelas ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak."

"Memang ada pelajaran berharga dari MENGANTRI?"

"Ya. Banyak sekali pelajaran berharganya, yakni:
  1. Anak belajar manajemen waktu. Jika ingin mengantri paling depan, harus datang lebih awal dan itu butuh persiapan lebih awal;
  2. Anak belajar bersabar. Menunggu giliran tiba, terutama jika ia antrian palaing belakang;
  3. Anak belajar menghormati hak orang lain. Yang datang lebih awal dapat giliran lebih dulu dan tidak merasa dirinya yang paling penting;
  4. Anak belajar berdisiplin. Aturan mengantri adalah tidak menyerobot dan itu berarti tidak mengambil hak orang lain;
  5. Anak belajar kreatif. Untuk mengatasi kebosanan saat mengantri merangsang berpikir untuk melakukan suatu aktivitas (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri);
  6. Anak belajar bersosialisasi. Menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian;
  7. Anak belajar tabah. Menjalani proses dalam mencapai tujuannya,sehingga tidak melegalkan cara-cara kotor dalam mencapai tujuan;
  8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang;
  9. Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan;
  10. Anak belajar memiliki rasa malu, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain;
  11. Anak belajar bekerjasama dengan orang-orang yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil;
  12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain."
Dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya, silakan anda temukan sendiri sisanya.'

Sepertinya budaya antri harus dibiasakan sedini mungkin agar menjadi kebiasaan sampai dewasa. Karena ketika dewasa, orang-orang yang tidak biasa mengantri akan main serobot karena takut tidak kebagian. Well, I think I have to start from my self so that my children will follow. Queue please! :-)



                                                    

Tidak ada komentar: